post-image

PRODUK REKAYASA PEMBANGKIT LISTRIK SEDERHANA VIDEO MASHUP SMA KRISTEN HARAPAN DENPASAR JUARA II LOMBA MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT

     Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar, secara rutin setiap tahun menyelenggarakan lomba, bukan saja untuk pelajar SMP maupun SMA/SMK, namun juga untuk tingkat guru SMP dan guru SMA/SMK. Untuk kategori guru, lomba yang setiap tahun diadakan adalah membuat media pembelajaran berbasis IT sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan guru tersebut. SMA Kristen Harapan Denpasar tentu saja tidak melewatkan kesempatan baik tersebut, untuk turut serta mengikuti lomba tersebut.

     Panitia lomba membuat 3 (tiga) kategori pilihan yaitu Media interaktif dengan menggunakan software Adobe Flash atau sejenisnya, Media Presentasi Pembelajaran (MPP) dengan menggunakan software PowerPoint atau sejenisnya, dan Video Mash-up yang merupakan perpaduan antara video, audio, dan gambar yang berisi figure guru yang sedang mengajar. Jika pada tahun sebelumnya, biasanya Ibu Ni Ketut Yuli Santosa, S.Si., dan Ibu Ni Made Dewi Astuti, S.Si., yang biasanya mengikuti lomba ini, selalu memilih kategori yang kedua, yaitu MPP, karena diantara ketiga pilihan tersebut, MPP yang dirasa paling mudah pembuatannya. Namun untuk kali ini, berlaku suatu persyaratan, apabila tahun sebelumnya telah menjadi juara 3 besar (Juara 1, 2, atau 3), maka harus membuat video mash-up. Meskipun dirasa sulit karena belum pernah membuat video mash-up dan belum mengetahui format video mash-up, namun karena tahun sebelumnya mendapatkan Juara ke-2, maka untuk kali ini bu Yuli dan bu Dewi harus memenuhi persyaratan tersebut.

Setelah berdiskusi, maka materi yang dipilih adalah “Produk Rekayasa Pembangkit Listrik Sederhana” yang merupakan materi bidang Rekayasa (Prakarya dan Kewirausahaan) untuk kelas XI semester 1. Setelah melalui berbagai tahapan, termasuk workshop pembuatan media, pembuatan proposal, serta pembuatan laporan akhir, maka tim dari SMA Kristen Harapan Denpasar ini, kembali dapat meraih Juara ke-2. Pencapaian ini tentu saja tidak didapatkan dengan mudah, ditambah lagi dengan lawan yang sudah terbiasa membuat media interaktif, namun bu Yuli dan bu Dewi masih bisa mempertahankan prestasi yang telah dicapai sebelumnya. Ini bisa dikategorikan sebagai piala terakhir untuk Lomba Media Pembelajaran di Kota Denpasar, karena sekarang untuk tingkat SMA/SMK sudah ditangani oleh tingkat Propinsi. Apakah tahun ini atau tahun-tahun selanjutnya Disdikpora Kota Denpasar masih menyelenggarakan lomba yang serupa, kita tunggu saja!