
DARI LAB KE KEHIDUPAN NYATA: PRAKTIKUM MENGUJI KANDUNGAN URINE
Ruang laboratorium IPA SMAS Kristen Harapan dipenuhi semangat dan rasa ingin tahu. Para siswa kelas XI tengah melakukan eksperimen menarik tentang uji kandungan urine pada pembelajaran sistem ekskresi. Praktikum ini bukan hanya sekadar percobaan sains biasa, tetapi juga memberikan wawasan penting tentang kesehatan tubuh manusia, dilaksanakan pada 21 Februari 2025.
“Seru banget praktikumnya! Kapan-kapan kita eksperimen lagi ya, Bu!” ujar salah satu siswa dengan antusias. Memang, belajar Biologi rasanya kurang lengkap tanpa praktik langsung. Dengan fasilitas laboratorium yang cukup dan memadai, kegiatan ini menjadi pengalaman belajar yang lebih menyenangkan dan bermakna bagi para siswa.
Dengan didampingi oleh guru Biologi, Ibu Ni Putu Anggei Trinita, S.Pd., eksperimen dimulai dengan para siswa mengenakan jas lab dan sarung tangan lateks. Mereka kemudian mengumpulkan sampel urine untuk diuji menggunakan berbagai larutan indikator. Larutan Benedict digunakan untuk mendeteksi kandungan glukosa, yang bisa menjadi indikasi diabetes melitus. Sementara itu, larutan Biuret dipakai untuk menguji keberadaan protein dalam urine, yang dapat menunjukkan kondisi kesehatan ginjal.
Selama percobaan berlangsung, siswa terlihat serius dan fokus. Mereka dengan cermat mengamati perubahan warna yang terjadi pada setiap sampel. Melalui eksperimen ini, mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga memahami bagaimana ilmu biologi bisa diterapkan dalam kehidupan nyata, terutama dalam menjaga kesehatan tubuh.
Dengan adanya kegiatan eksperimen ini, para siswa diharapkan lebih mudah memahami pembelajaran biologi dan aware terhadap kesehatan ginjalnya. Jika terdeteksi terdapat glukosa pada urine, siswa dapat mengurangi makan-makanan yang manis dan minuman dalam kemasan yang banyak mengandung gula.
SMAS Kristen Harapan berkomitmen untuk terus menghadirkan pembelajaran yang bermakna dan relevan dengan perkembangan zaman. Dengan fasilitas laboratorium yang cukup dan memadai, siswa diberikan kesempatan untuk belajar secara langsung dan mengalami ilmu yang mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Eksperimen kali ini bukan sekadar tentang uji kandungan urine, tetapi juga tentang memahami tubuh sendiri dan pentingnya menjaga kesehatan. Siapa sangka, dari sebuah praktikum sederhana, siswa bisa belajar banyak hal yang begitu dekat dengan kehidupan mereka? Ilmu bukan sekadar untuk diketahui, namun untuk dipahami dan diterapkan!