
KIR HARAPAN BAWA PULANG PRESTASI DARI LPB BALI 2025
Tim KIR Harapan (Kelompok Ilmiah Remaja) SMAS Kristen Harapan kembali menorehkan prestasi membanggakan dalam ajang Lomba Peneliti Belia (LPB) Bali 2025 yang digelar pada Rabu, 16 Juli 2025 di Gedung Widya Sabha Universitas Udayana. Kompetisi ini merupakan agenda tahunan bergengsi yang diselenggarakan oleh Center for Young Scientist (CYS) bekerja sama dengan Prodi Antropologi Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana. Ajang ini juga telah terkurasi oleh Puspresnas serta direkomendasikan oleh Disdikpora Provinsi Bali.
Pada tahun ini, SMAS Kristen Harapan mengirimkan empat tim dengan gagasan yang inovatif dari tiga bidang berbeda: Psikologi, Fisika, dan Lingkungan. Dari Bidang Psikologi; Tim 1: Meyta Krisna Widyanti dan Nyoman Nari Lakshmi Narayani mengangkat permasalahan Kecemasan Menghadapi Tes Kemampuan Akademik (TKA); Tim 2: Ni Kadek Tara Aisvarya dan Ni Nyoman Trisna Handayani menciptakan KINDIE Box, inovasi kartu pendukung psikologis untuk meningkatkan self-esteem remaja. Dari Bidang Fisika; Putu Brian Widyadhana mengangkat penelitian Pemanfaatan Kaleng Tinplate sebagai Dinding Reflektif pada Tungku Tradisional dalam Pemasakan Gula Merah; dan dari Bidang Lingkungan; Carlene Priscillia Gunawan dan Agatha Emmanuella Santoso merancang EcoCARDS: Kartu Ucapan Berbasis Limbah Bunga Canang dan Kertas Bekas.
Dengan bimbingan intensif dari guru pembina, Ibu Ni Ketut Yuli Santosa, S.Si., M.Ling., seluruh tim telah melalui proses panjang mulai dari pembahasan ide, penyusunan proposal, pembuatan video presentasi, pembuatan poster, hingga latihan presentasi. Babak penyisihan dilaksanakan dalam bentuk poster session, di mana dua juri mengunjungi masing-masing peserta untuk mendengar penjelasan mereka hanya melalui poster tanpa alat bantu lainnya. Dari 10 bidang yang dilombakan, dipilih 5 finalis terbaik dari masing-masing bidang untuk maju ke babak final yang menggunakan media powerpoint presentation.
Kebahagiaan dan ketegangan terasa saat pengumuman finalis disampaikan. Dari keempat tim KIR Harapan, dua tim berhasil menembus babak final yaitu bidang Fisika (Brian), dan bidang Lingkungan (Carlene dan Agatha). Meski dua tim dari bidang Psikologi belum berhasil melaju ke final, semangat dan solidaritas tetap terjaga. Mereka tetap hadir memberikan dukungan penuh kepada dua tim finalis, memberikan support serta memperlihatkan kekompakan khas keluarga besar KIR Harapan.
Babak final digelar secara tertutup di ruang kuliah Fakultas Ilmu Budaya Universiats Udayana, hanya finalis, juri, dan panitia yang berada di ruang presentasi, sementara peserta lain serta guru pembimbing menunggu di luar ruangan. Brian, Carlene dan Agatha mempersiapkan latihan presentasi di waktu sempit sebelum presentasi final. Mereka memanfaatkan waktu dengan baik dengan mengevaluasi apa masukan dan pertanyaan juri saat babak penyisihan. Ibu Yuli melakukan pendampingan, pembimbingan, dan memberikan arahan serta strategi presentasi di babak final agar tampil terbaik dan dapat menyampaikan proposal penelitian dengan baik.
Setelah presentasi babak final, finalis kembali ke Gedung Widya Sabha menunggu Pengumuman Juara LPB Bali 2025. Semua tim merasakan deg deg-an menunggu detik-detik pengumuman juara dan berharap 2 tim yang lolos final pulang membawa kemenangan. Saat pengumuman pemenang, rasa bangga dan senang dari Brian karena proposalnya meraih Juara 3 LPB Bali bidang Fisika. Demikian juga ketika pengumuman di bidang Lingkungan, Carlene dan Agatha dinyatakan sebagai Juara 3.
Brian menyampaikan apresiasi yang mendalam dan mengucapkan terima kasih pada bu Yuli yang telah mendampingi dan melakukan pembimbingan dari awal sampai dengan akhir. Ini adalah lomba pertama kali bagi Brian di bidang karya tulis ilmiah, dari yang belum bisa menulis karya ilmiah sampai dengan di tahap ini, tentu saja merupakan prestasi yang membanggakan. Carlene dan Agatha juga tak kalah bahagianya, mereka bersyukur bisa mendapatkan Juara 3 buah kerja keras yang mereka lakukan.
Disamping karena bimbingan guru pembimbing, kekompakan tim KIR Harapan juga menjadi support tersendiri, bahkan kakak yang sudah lulus juga ikut mendampingi baik dalam proses pembinaan sampai dengan diadakannya LPB Bali ini. Yohana Ong dan Laura Natasha turut hadir mendampingi peserta saat lomba, memberi semangat dan masukan. Momentum ini jadi bukti bahwa KIR Harapan bukan hanya tempat belajar meneliti, tetapi juga wadah persahabatan dan pengembangan diri.
Setelah acara pengumuman juara, dilanjutkan dengan foto bersama di depan Gedung Rektorat Universitas Udayana, kemudian kembali ke sekolah dan lanjut pulang ke rumah masing-masing dengan membawa cerita dan pengalaman yang unik dan membanggakan. Prestasi ini adalah hasil sinergi antara murid yang gigih, pembina yang kompeten, dan dukungan penuh sekolah. Semoga ini menjadi inspirasi bagi seluruh murid untuk terus berkarya mengembangkan minat dan bakatnya.
Dengan prestasi ini, KIR Harapan menunjukkan bahwa semangat, kreativitas, dan kolaborasi adalah kunci meraih prestasi. Mereka tidak hanya belajar meneliti, tetapi juga menumbuhkan nilai-nilai karakter dan kepemimpinan.