post-image

MINDFULNESS: CARA SEDERHANA MENJAGA KESEHATAN MENTAL

Selasa, 23 September 2025, aula Yayasan Perguruan Kristen Harapan nampak berbeda. Pada pembelajaran proyek dengan tema “Bangunlah Jiwa Raganya” dengan judul “Bahagia Kita Bersama” sekolah menghadirkan narasumber dr. I Putu Belly Sutrisna, M.Biomed., Sp.KJ., Ph.D., seorang psikiater sekaligus trainer yoga meditasi. Pembelajaran ini diikuti oleh seluruh murid kelasX. Sebelum mendengarkan pemaparan materi dan praktik mindfulness, murid melakukan skrining awal mindfulness menggunakan Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS), sebuah instrumen psikometri untuk mengukur tingkat kesadaran dan fokus seseorang terhadap pengalaman yang dirasakan pada saat ini (present moment awareness). Kegiatan ini membantu siswa mengenali kondisi emosional dan tingkat perhatian mereka sebelum memasuki sesi pembelajaran lebih lanjut.

Selanjutnya pemaparan materi dengan judul “Kesehatan Mental dan Praktik Mindfulness”, dr. Belly menjelaskan pentingnya menjaga kesehatan mental di kalangan pelajar yang kerap menghadapi tekanan akademik, sosial, dan emosional. Beliau menekankan bahwa memiliki kesehatan mental yang baik bukan berarti harus selalu bahagia, tetapi mampu memahami dan mengelola emosi secara sehat.

Selain penyampaian materi, dr. Belly juga mengajak murid untuk mempraktikkan mindfulness secara langsung melalui latihan pernapasan dan kesadaran tubuh sederhana. Antusiasme murid terlihat ketika beberapa di antaranya dengan percaya diri maju ke depan untuk mencontohkan gerakan relaksasi. Latihan ini membuat suasana menjadi hangat dan penuh semangat, serta membantu murid belajar menenangkan pikiran di tengah kesibukan sekolah. Salah satu murid kelas X mengungkapkan kesannya, “Setelah praktik mindfulness, saya merasa lebih tenang dan nyaman.”

Pembelajaran hari itu diakhiri dengan ucapan terima kasih dan penyampaian penghargaan kepada dr. Belly. Melalui pembelajaran ini, SMAS Kristen Harapan tidak hanya mengembangkan kecerdasan akademik, tetapi juga membangun kesehatan mental, empati, dan keseimbangan diri. Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan generasi yang tidak hanya unggul dalam prestasi, tetapi juga tangguh secara emosional dan spiritual — sejalan dengan visi sekolah untuk melahirkan insan yang berkualitas dan berdaya saing global.