Kunjungan Mahasiswa BK IKIP PGRI Yogyakarta ke SMAS Kristen Harapan: Membangun Inspirasi dan Jejaring
Rabu, 4 Desember 2024, SMAS Kristen Harapan menerima kunjungan istimewa dari mahasiswa dan dosen Program Studi Bimbingan Konseling (BK) IKIP PGRI Yogyakarta (yang total berjumlah 100 orang). Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan studi tiru program Bimbingan Konseling yang diterapkan di sekolah, memberikan wawasan praktis bagi para mahasiswa yang kelak akan menjadi guru BK di kemudian hari.
Acara berlangsung di aula sekolah dengan suasana hangat. Kepala sekolah bersama para waka menyambut para tamu dengan baik. Kegiatan dimulai dengan tari pembukaan berupa Tari Pendet yang memukau, dibawakan oleh tiga siswa anggota ekstrakurikuler tari SMAS Kristen Harapan. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan doa pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, serta sambutan dari kepala sekolah dan dilanjutkan sambutan dari perwakilan IKIP PGRI Yogyakarta.
Kepala sekolah, Bapak Drs. I Gusti Putu Karibawa, M.Pd., dalam sapaannya menyambut baik para mahasiswa dan dosen yang berkunjung ke sekolah dan melakukan studi tiru terkait bimbingan dan konseling. Peran guru BK sangatlah penting untuk membantu siswa menemukan potensi terbaik mereka.
Penayangan profil sekolah menjadi salah satu momen menarik yang secara audio visual menampilkan iklim lingkungan belajar serta berbagai keunggulan sekolah. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum, Ibu Ni Ketut Yuli Santosa, S.Si., M.Ling., kemudian memaparkan kurikulum sekolah dilengkapi dengan karakteristik sekolah serta raihan prestasi yang telah dicapai. Selanjutnya yang menjadi inti kegiatan adalah berbagi program BK yang disampaikan oleh Ibu Friska Yusmila Dewi, S.Pd. dan Ibu Gloria Astari Prasetya, S.Psi. Secara bergantian Bu Friska dan Bu Gloria menyampaikan bagaimana pengelolaan BK dan program BK yang telah berlangsung di SMAS Kristen Harapan. Para mahasiswa dan dosen dengan antusias mendengarkan pemaparan yang disampaikan oleh kedua guru BK ini. Dan pada saat tanya jawab, mengalir berbagai pertanyaan dari mahasiswa terkait bagaimana cara mengatasi masalah siswa, bagaimana agar para siswa mau menyampaikan permasalahannya, sampai pada pertanyaan bagaimana agar menjadi guru BK yang dipercaya siswa. Intinya, guru BK bukanlah polisi sekolah, namun merupakan sahabat siswa, tempat siswa curhat, dan guru BK harus memegang teguh rahasia siswa sehingga dipercaya oleh siswa. Semua siswa hendaknya mendapatkan perhatian, bukan hanya siswa yang bermasalah saja, sehingga terjalin komunikasi yang baik antara siswa dengan guru.
Acara ditutup dengan saling menyerahkan kenang-kenangan antara Prodi BK IKIP PGRI Yogyakarta dengan SMAS Kristen Harapan, dilanjutkan dengan foto bersama dan doa penutup. Kunjungan ini tidak hanya mempererat hubungan antar lembaga pendidikan, tetapi juga memberikan inspirasi dan wawasan baru bagi para mahasiswa. Semoga hal ini dapat menjadi motivasi para mahasiswa untuk lebih siap menghadapi dunia pendidikan di masa depan.