post-image

WUJUDKAN MISI PEMBELAJARAN ABAD 21, SISWA SMAS KRISTEN HARAPAN DENPASAR CIPTAKAN WINE BUAH DALAM PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI

Suasana laboratorium IPA SMAS Kristen Harapan tampak berbeda pada Kamis, 11 Juni 2025. Murid kelas X-8 dan X-9 dengan antusias melaksanakan praktikum bioteknologi konvensional dengan tema “Pembuatan wine dari buah lokal.” Praktikum ini menjadi bentuk nyata implementasi misi sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran abad 21.

Di bawah bimbingan guru Biologi, Ibu Ni Putu Anggei Trinita, S.Pd., murid tidak hanya mempelajari teori fermentasi, tetapi langsung mempraktikkannya. Setiap kelompok bebas memilih buah, seperti nanas, pir, apel, stroberi, jeruk, dan buah naga, masing-masing sebanyak 1 kg. Buah diblender, diambil sarinya, lalu ditambah gula sebagai sumber makanan bagi ragi. Campuran kemudian dimasukkan ke botol besar dan difermentasi secara anaerob (tanpa oksigen) di rumah selama 1–2 minggu.

Setelah 1 minggu, siswa membawa kembali hasil fermentasi wine yang sudah disaring ke sekolah untuk diuji melalui uji organoleptik. Uji ini melibatkan indera perasa (lidah), penciuman (hidung), dan penglihatan (mata). Indera perasa untuk merasakan adanya kepekatan alkohol di dalam larutan wine yang sudah dibuat. Indera penglihatan untuk melihat endapan, gelembung CO2 yang muncul, dan warna wine (keruh atau transparan), penciuman untuk mengetahui aroma ethanol dari fermentasi wine. Hasil pengamatam dicatat dalam Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang telah disediakan.

Setiap kelompok kemudian mempresentasikan wine hasil karya mereka. Aroma manis dari stroberi, asam segar dari jeruk, hingga wangi khas dari nanas, pir, apel, dan buah naga menyemarakkan ruangan. Setiap murid dengan saksama menilai hasil karya kelompok lain, mulai dari rasa, aroma, warna, hingga tingkat kepekatan alkohol yang dihasilkan. Dari setiap 6 kelompok semuanya berhasil membuat wine dengan kadar ethanol yang bervariasi ada yang kadar enthanolnya tinggi dan juga ada yang rendah, tergantung dari komposisi glukosa yang dimasukkan ke dalam wine oleh murid dan juga kerapatan penutupan botol. Karena jika ada udara yang masuk saat fermentasi dapat merubah konsistensi dan kadar ethanol dalam wine.

Guru biologi, Ibu Anggei, menjelaskan bahwa praktikum ini dirancang untuk lebih dari sekadar memenuhi tujuan pembelajaran. "Kegiatan ini adalah cerminan nyata dari misi sekolah kami, yakni Meningkatkan profesionalisme pendidik dan kependidikan dalam pembelajaran abad 21 melalui pendekatan kompetensi 4C (Critical Thinking, Creativity, Collaboration, Communication)," ujarnya.

Ia menambahkan, melalui praktikum ini, siswa dilatih untuk berpikir kritis saat menganalisis hasil fermentasi, kreatif dalam memilih dan mengolah buah, berkolaborasi dalam tim untuk mencapai hasil terbaik, serta berkomunikasi secara efektif saat mempresentasikan dan menilai produk mereka.