
BALON MENGEMBANG, ILMU BERTUMBUH: PRAKTIKUM KIMIA SEDERHANA TINGKATKAN ANTUSIASME BELAJAR DI SMAS KRISTEN HARAPAN
Suasana laboratorium IPA SMAS Kristen Harapan tampak semarak dan penuh semangat pada Kamis dan Jumat, 16–17 Mei 2025. Murid kelas X mengikuti praktikum kimia sederhana namun penuh makna yang memperkenalkan mereka pada konsep dasar stoikiometri dan penerapannya dalam kehidupan nyata. Praktikum ini dipandu oleh Ibu Ni Ketut Yuli Santosa, S.Si., M.Ling., guru Kimia yang mendorong pembelajaran aktif dan eksploratif di kelas.
Eksperimen yang dilakukan merupakan reaksi antara baking soda (natrium bikarbonat/NaHCO3) dan asam cuka (asam asetat/CH3COOH), yang menghasilkan gas karbon dioksida (CO2) yang ditampung di dalam balon.
Murid menimbang baking soda dengan berbagai massa, lalu memasukkannya ke dalam balon. Selanjutnya, asam cuka diukur dan dimasukkan ke dalam botol plastik. Setelah balon dipasang pada mulut botol, balon digoyangkan, sehingga baking soda turun dan bereaksi dengan asam cuka. Hasilnya, gas CO? terbentuk dan balon mengembang secara nyata di hadapan murid, menunjukkan hasil reaksi tersebut.
Meski tampak sederhana, praktikum ini mencerminkan reaksi kimia yang relevan dalam kehidupan sehari-hari yaitu asam-basa. Reaksi antara baking soda dan asam asetat menjadi dasar dalam berbagai hal seperti: pembuatan kue sebagai bahan pengembang alami; produk pembersih rumah tangga yang ramah lingkungan untuk menghilangkan kerak atau noda; alat pemadam api sederhana berbasis baking soda, serta simulasi reaksi di lambung, seperti saat antasida menetralkan asam lambung. Dengan pendekatan yang aman dan aplikatif, siswa tidak hanya belajar tentang reaksi kimia dan stoikiometri, tetapi juga memahami bagaimana prinsip kimia bekerja di sekitar mereka.
Kegiatan ini dirancang untuk melatih keterampilan observasi, eksperimen, serta kerja sama tim. Berdasarkan hasil refleksi pasca-praktikum: 54,9% murid menyatakan sangat senang melakukan kegiatan praktikum ini, 38,5% menyatakan senang, dan hanya 6,6% merasa biasa saja. Sementara itu, terkait dengan momen yang dianggap paling menarik oleh murid: 85,7% menyatakan hal yang paling menarik dalam praktikum ketika melihat balon mengembang karena gas hasil reaksi; 80,2% menyatakan saat mencampur bahan dan menyaksikan reaksi langsung; dan 71,4% menyatakan bekerja sama dengan kelompok dan berbagi tugas. Selain itu, 94,5% siswa menyadari keterkaitan eksperimen ini dengan konsep stoikiometri, terutama dalam memahami bagaimana jumlah massa zat pereaksi dapat memengaruhi volume gas yang dihasilkan.
Praktikum ini menunjukkan bahwa kimia bukanlah ilmu yang sulit dan abstrak, melainkan sesuatu yang nyata, menyenangkan, dan mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Melalui bimbingan yang inspiratif dari guru dan lingkungan belajar yang kondusif, siswa diberi ruang untuk mengeksplorasi, bertanya, dan menemukan jawaban melalui pengalaman langsung. Melalui praktik pembelajaran aktif seperti ini, SMAS Kristen Harapan terus berkomitmen untuk membangun ekosistem belajar yang memicu rasa ingin tahu, pemahaman mendalam, dan keceriaan dalam belajar. Karena sejatinya, ilmu yang dipelajari dengan gembira akan tinggal lebih lama dalam ingatan dan membentuk karakter belajar yang tangguh.