OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH: VISI-MISI SATUAN PENDIDIKAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN
Observasi pengelolaan kinerja kepala sekolah di SMAS Kristen Harapan untuk tahun 2025 diselenggarakan pada 25 Februari 2025. Pengelolaan kinerja kepala sekolah di aplikasi Rumah Pendidikan (sebelumnya Platform Merdeka Mengajar) bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, profesionalisme kepala sekolah, dan pencapaian visi-misi sekolah, demi meningkatkan kualitas pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
Sesuai dengan arahan pengawas sekolah yaitu: Ibu Ni Wayan Deny Jiandari, S.Pd., maka dilakukan penjadwalan di aplikasi Rumah Pendidikan pada tanggal 25 Februari 2025. Kegiatan ini juga dibarengi dengan sosialisasi penggunaan tumbler dan penerapan kantin sehat sebagai bagian dari upaya sekolah dalam menjaga kesehatan siswa serta menjaga kelestarian lingkungan.
Penggunaan tumbler sesuai dengan Surat Edaran (SE) No. 2 Tahun 2025 dari Pemerintah Provinsi Bali. SE ini melarang penggunaan plastik sekali pakai di lingkungan instansi pemerintah dan sekolah, termasuk air minum dan makanan dalam kemasan plastik, serta mewajibkan penggunaan tumbler. Kebijakan ini merupakan implementasi dari Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai.
Didampingi oleh Kepala Sekolah, Bapak Drs. I Gusti Putu Karibawa, M.Pd., dan staf pimpinan, Ibu Deny mengunjungi ruang Tata Usaha, Ruang Guru serta salah satu kelas. Dengan senyumnya yang khas, Bu Deny menyatakan kebanggaannya bahwa guru dan pegawai sudah membawa tumbler ke sekolah. Memasuki salah satu kelas, bu Deny mengajak dan mengingatkan siswa tentang pentingnya minum air putih dan kebiasaan membawa tumbler ke sekolah. "Minum air putih sangat baik untuk kesehatan, dan membawa tumbler dapat membantu mengurangi sampah plastik. Minum air putih membuat wajah kita semakin glowing,” pesan beliau kepada para siswa sambil mengangkat tumbler.
Selain mengunjungi kelas, Ibu Deny juga meninjau kantin sekolah. Beliau memberikan arahan kepada para pedagang agar secara bertahap mengganti minuman dalam kemasan plastik dengan alternatif yang lebih ramah lingkungan dan sehat seperti membuat es teh sendiri atau membuat es jeruk langsung dari buah jeruk. Para pedagang menyatakan kesiapan mereka untuk mengikuti kebijakan ini, meskipun masih membutuhkan waktu untuk menghabiskan stok yang ada. Ibu Deny menegaskan bahwa perubahan memang membutuhkan proses, namun komitmen untuk menjaga lingkungan harus dimulai dari sekarang. Beliau juga menekankan pentingnya penggunaan kemasan yang dapat didaur ulang guna mengurangi dampak negatif sampah plastik.
Setelah sesi sosialisasi tumbler dan kantin sehat, kegiatan dilanjutkan dengan presentasi dari kepala sekolah. Indikator yang dipilih adalah Presentasi Visi Misi Satuan Pendidikan, dengan fokus perilaku mempresentasikan visi-misi sekolah secara konkret, terstruktur, dan mudah dipahami, dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Dalam presentasinya, kepala sekolah menyoroti dua pilar utama dalam visi sekolah, yaitu berkualitas dan berdaya saing global. Untuk mewujudkan visi tersebut, kepala sekolah menekankan pentingnya pembelajaran berbasis keterampilan abad ke-21, sehingga lulusan sekolah tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga memiliki keterampilan komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis, dan kreativitas.
Dalam pemaparan misi sekolah, kepala sekolah memberikan contoh nyata bagaimana profesionalisme pendidik ditingkatkan melalui pendekatan inovatif dalam pembelajaran. Penggunaan teknologi, metode pembelajaran berbasis proyek, serta strategi diskusi yang interaktif menjadi bagian dari upaya sekolah dalam membentuk siswa yang siap menghadapi tantangan global. Kepala sekolah juga menegaskan bahwa setiap elemen dalam visi-misi sekolah memiliki dampak nyata terhadap peningkatan kualitas pembelajaran di kelas.
Setelah presentasi, sesi diskusi antara kepala sekolah, guru, dan pengawas berlangsung dengan dinamis. Para guru menyampaikan pandangan mereka mengenai implementasi visi-misi dalam kegiatan belajar-mengajar sehari-hari. Ibu Deny memberikan apresiasi atas pemaparan yang jelas dan menyarankan agar branding sekolah tetap dipertahankan, terutama dalam hal kedisiplinan. Beliau juga mengingatkan pentingnya refleksi di akhir pembelajaran untuk meningkatkan efektivitas proses belajar siswa.
Observasi ini berlangsung dengan lancar dan menghasilkan banyak masukan berharga. Kegiatan ini menegaskan bahwa visi-misi sekolah bukan sekadar pajangan di dinding, tetapi merupakan panduan utama yang harus dipahami dan diterapkan oleh seluruh warga sekolah. Dengan memahami dan menjalankan visi-misi dengan baik, SMAS Kristen Harapan dapat terus melahirkan generasi unggul yang siap menghadapi persaingan global.
Mari kita jadikan visi-misi sekolah sebagai pijakan dalam setiap langkah yang kita ambil, sehingga kita semua dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan belajar yang berkualitas, inovatif, dan berdaya saing tinggi! (red)